Home » , , , , » Masih Sedikit, Politisi yang Gunakan Sosial Media

Masih Sedikit, Politisi yang Gunakan Sosial Media

Written By Unknown on Sunday, May 12, 2013 | 1:25 AM

Penggunaan sosial media seperti Twitter dan Facebook sebagai media komunikasi dalam dunia politik masih jarang dilakukan oleh para pelaku politik di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Silih Agung Wasesa SPsi MSi dalam kelas Akademi Berbagi (AkBer) ke-55 “Political Branding” yang diadakan di Hotel Amarelo, Solo, Jumat (10/5) malam.

Partai politik dan politisi sebelumnya masih menggunakan sarana komunikasi konvensional seperti televisi, media cetak, dan lainnya untuk menggaet dukungan. Padahal penetrasi Internet di Indonesia sudah cukup tinggi. Menurut data yang dipaparkan Silih, paling tidak ada sekitar 65 juta pengguna Internet di Indonesia. Dimana sebanyak 64 % di antaranya berasal dari kalangan usia 15-29 tahun.

Indonesia juga dikenal sebagai negara yang penduduknya aktif menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Bahkan ibukota Negara Indonesia, Jakarta, ujar pria yang pernah menjadi Staf Ahli Media Kepresidenan pada era Presiden Abdurahman Wahid tersebut, adalah kota dengan pengguna Twitter teraktif di dunia.

Namun menurut Silih, tidak begitu mudah bagi para politisi dan partai politik untuk menggunakan jejaring sosial karena pola komunikasi pengguna di sini berbeda dengan pola komunikasi konvensional.

Dia mulai melihat bahwa beberapa politisi bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai menggunakan salah satu sosial media yaitu Twitter. “Menurut prediksi saya, menjelang Pemilu 2014 nanti, mungkin akan ada game-game yang bisa dimainkan di jejaring sosial yang akan dibuat oleh beberapa kandidat presiden sebagai sarana kampanye,” ujarnya memberi contoh penggunaan Internet sebagai sarana politik.

Pemegang sertifikat Crisis Management dari Institute of Public Relations of Singapore ini mengatakan, bila ada politisi atau partai politik yang ingin menggunakan jejaring sosial, mereka harus menggunakan media sosial itu untuk mempublikasikan karya atau prestasi mereka. Hal ini untuk menyakinkan para follower atau fans, bahwa politisi atau partai politik tersebut capable atau mampu dalam melakukan tugas mereka untuk mewakili kepentingan rakyat.

Sumber: Sosial Media

0 comments:

Post a Comment

Jika anda mempunyai pertanyaan tentang Artikel ini, silahkan kirimkan komentar kepada kami melalui form berikut :